Thariq.sch.id- Apa kabar sahabat thariq ? semoga di hari Jum’at ini kita semua diberikan kesehatan, rizki yang halal dan Allah ta’ala berikan keberkahan dari setiap pekerjaan baik yang kita lakukan. Aamiin. Pada jum’at ini, hikmah jum’at akan mengangkat tema tentang hakikat penciptaan manusia.
Mungkin seringkali terlintas dalam benak kita pertanyaan kenapa Allah menciptakan manusia dalam kehidupan ini ?
Jawabannya tercantum di Al-Qur’an dalam Surah Ad-Dzariyat ayat 56-58 :
وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ * مَاۤ اُرِيۡدُ مِنۡهُمۡ مِّنۡ رِّزۡقٍ وَّمَاۤ اُرِيۡدُ اَنۡ يُّطۡعِمُوۡنِ *
اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الۡقُوَّةِ الۡمَتِيۡنُ *
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”
Ayat di atas sangat jelas menerangkan bahwa sesungguhnya Allah swt tidak menciptakan manusia melainkan agar tujuan hidupnya adalah mencapai nilai ibadah di sisi Allah swt. Karena memang setiap ibadah yang diperintahkan agama Islam pasti bermanfaat bagi manusia. Setiap makhluk, baik jin atau manusia wajib tunduk kepada peraturan Allah swt, taat dan patuh terhadap kehendak-Nya. Menerima apa yang Dia takdirkan, menerima segala yang terjadi atas kehendak-Nya dan takaran rezeki sesuai dengan apa yang telah Dia tentukan. Tak seorang pun yang dapat memberikan manfaat atau mendatangkan mudarat karena semuanya adalah dengan kehendak Allah swt.
Allah swt telah berjanji kepada hamba-Nya yang taat dan ikhlas dalam beribadah dengan ganjaran pahala dan kebahagian dunia akhirat. Sedangkan mereka yang melanggar perintah Allah swt, maka ampunan Allah sangat luas, pintu taubat dan ampunan terbuka lebar untuk semua hamba-Nya agar kembali kejalan yang benar dalam ajaran Islam.
Point penting yang perlu setiap Muslim ketahui bahwa pada hakikatnya setiap aktivitas dalam kehidupan seorang Muslim, baik aktivitas seluruh tubuh, pikiran, dan hatinya, yang semua perbuatan tersebut di cintai Allah dan di ridhoi-Nya maka akan menjadi nilai ibadah disisi Allah swt. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw mengajarkan ummatnya untuk mengawali setiap amal shaleh yang akan di kerjakan dengan membaca Bismillahirrohmanirrohim, agar hati dan pikiran benar-benar tulus karena Allah semata untuk menggapai Ridho-Nya.
Dalam melaksanakan ibadah, agama Islam memiliki keistimewaan yaitu adanya kemudahan dan toleransi terhadap setiap muslim di keadaan-keadaan tertentu. Allah tidak membebani hambanya dalam beribadah lebih dari yang hamba-Nya mampu. Tetapi Dia menugaskan hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an Surah Al Baqarah ayat 286 :
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
Tidak ada yang berat dalam beragama, dan seorang Muslim tidak perlu ada kekhawatiran tentang tanggung jawab atas bisikan-bisikan hati, sebab Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Setiap muslim, mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya walaupun baru dalam bentuk niat dan belum wujud dalam kenyataan.
Nabi Muhammad saw menyampaikan kepada para sahabatnya dalam melaksanakan ibadah semampunya sesuai perintah Allah tanpa harus dipaksakan. Dan amal saleh yang sedikit dan istiqomah lebih dicintai Allah dari pada amal yang berat namun berhenti hanya sekali dilakukannya.
Baca juga :
Hikmah Jum’at : Dunia Tanpa Kata
Sahabat Thariq semoga kita semua bisa memaksimalkan waktu hidup kita di dunia ini untuk meraih Ridho Allah swt, dengan benar-benar menghamba kepada-Nya penuh kerendahan diri yang dilandasi kecintaaan dan pengagungan kepada Allah swt.
Ditulis oleh : Ustadz Sahri Romadhon, Lc (Guru LPIT TBZ)
Simak video : Hakikat Kehidupan Manusia (Ust Adi Hidayat)
