Bekasi (6/09/2023)- Hidup adalah sebuah misteri yang penuh rahasia dan teka-teki. Manusia sebagai makhluk biasa memiliki keterbatasan dalam memahami makna hidup.
Dalam Alquran dikatakan bahwa manusia tidak mengetahui banyak hal tentang sesuatu, yang mereka ketahui hanyalah kenyataan yang tampak secara lahiriah, yaitu kehidupan dunia saja, sedangkan kehidupan akhirat mereka lalai (QS ar-Rum: 6-7).
Islam sebagai agama yang mengajarkan nilai-nilai totalitas dalam kehidupan mengartikan makna hidup sebagai bentuk ke bermaknaan dalam kualitas secara berkeseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, kebermanfaat secara sosial bagi sesama manusia dan membawa kebaikan bagi lingkungan alam.
Karena itu, agar hidup manusia mencapai predikat kemuliaan di hadapan Allah SWT dan memiliki manfaat bagi sesama, manusia membutuhkan nasihat kehidupan. Berikut adalah nasihat Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW yang sangat relevan bagi kita sebagai umatnya :
Pertama, hiduplah sesukamu karena sesungguhnya kamu akan mati. Nasihat tersebut memiliki makna agar manusia senantiasa mengingat kematian. Dengan begitu, setiap orang mukmin diharapkan menghilangkan ketamakan atas tipu daya kesenangan duniawi serta mengisi kehidupan dengan amal kebaikan.
Kedua, cintailah siapa yang kamu suka karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Setiap orang beriman dibebaskan untuk mencintai siapa saja di antara semua makhluk. Namun, sesungguhnya mereka akan berpisah dengannya. Allah memberikan keleluasaan kepada setiap orang mukmin untuk mencintai segala bentuk ciptaan-Nya, tentu dengan segala konsekuensi yang akan diterimanya.
Ketiga, berbuatlah sesukamu karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya. “Berbuatlah sesuka mu”memiliki makna bahwa manusia bebas melakukan per buat an yang baik maupun yang buruk sesukanya. Akan tetapi, semua nya akan berakhir saat kematian datang, selan jut nya setelah kematian ada perhitungan dan pembalasan di akhir.
Keempat, kemuliaan seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam). Ketinggian dan kehormatan orang beriman bukan dilihat dari kedudukan jabatan, keturunan, kekuasaan, dan harta yang dimilikinya, melainkan dari usahanya menghidupkan malam dengan mengikhlaskan diri untuk melalukan shalat Tahajud, berzikir, dan membaca Alquran.
Baca juga : Menanam pohon yang baik
Baca juga : Memaknai Pergantian Waktu
Kelima, keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia. Kekuatan, keperkasaan, dan keunggulan orang mukmin dari orang lain bukanlah besarnya badan dan kuatnya otot seseorang, melainkan ketercukupannya dengan apa yang dikaruniakan Allah kepadanya dan ketidakbutuhannya terhadap apa yang ada di tangan manusia.
Sumber : Artikel (alm) Ust. Ma’mun Salman, M.Pd.I
Simak video : 5 Pesan Malaikat Jibril Untuk Rasulullah SAW dan Umatnya