Thariq.sch.id- Pada tanggal 20-30 Januari 2025, LPIT Thariq Bin Ziyad melaksanakan studi banding pendidikan ke Negara Finlandia dan Estonia dengan perwakilan lembaga yang terdiri dari Ketua Yayasan Dr. Hj. Cucu Sugiarti, M.Pd ; Direktur Utama H. Andang Hendar, S.E, M.M ; Direktur Pendidikan Sri Widianti, S.Kom, S.Th.I, M.Pd ; dan Manajer Akademik Arief Fadillah, M.Pd.


Studi Banding ini bertujuan untuk memperluas wawasan LPIT Thariq Bin Ziyad mengenai sistem pendidikan terbaik di dunia, serta mempelajari inovasi dalam pembelajaran dan pengajaran yang diterapkan di kedua negara tersebut.
Kegiatan Utama Studi Banding
Agenda studi banding selama 10 hari adalah mengunjungi beberapa sekolah, universitas, Youth Center, KBRI di Finlandia dan Estonia. Kegiatan ini melibatkan observasi langsung terhadap metode pengajaran, sistem pembelajaran, serta teknologi yang digunakan di sekolah-sekolah di kedua negara tersebut.
Finlandia
Di Finlandia, kegiatan studi banding mengamati bagaimana sekolah mempersiapkan generasi muda dengan pendekatan pendidikan berbasis praktik.
- Sekolah pertama yang dikunjungi yaitu Tistilan Koulu Helsinki. Pada sekolah ditemukan bahwa dalam proses belajar guru tidak hanya menerangkan materi, tetapi juga melakukan demonstrasi untuk memperjelas konsep yang diajarkan. Sekolah juga mengandalkan teknologi pembelajaran melalui aplikasi LMS bernama Wilma yang memudahkan komunikasi antara sekolah, guru, siswa dan orang tua. Kesejahteraan siswa pun menjadi fokus utama dengan kegiatan yang mengajarkan dasar-dasar sosial seperti berteman, senang belajar, mendengarkan, dan antri. Sekolah ini juga memiliki program anti-bullying yang aktif.
- Tak hanya sekolah kegiatan studi banding ini juga mengunjungi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bernama: Youth Center Munkiniemi. Bahwa program anti bullying pada setiap sekolah berkerja sama dengan Youth Services dengan pertemuan dilakukan 1-2 kali perpekan.
- Pejalanan kembali mengunjungi sekolah di Finlandia yaitu sekolah Alppila Upper Secondary. Sekolah memperkenalkan program pembelajaran yang inovatif. Dari tingkat TK, anak-anak belajar hanya 4 jam sehari dengan fokus pada literasi dan numerasi. Di tingkat SMA, siswa diberi kebebasan untuk membuat program belajar mereka sendiri, sementara semua konten pembelajaran disusun oleh guru. Pendekatan berbasis praktik sangat ditekankan pada sekolah ini, sehingga siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
- Sharing Section menjadi kegitan terakhir di Finlandia. Kegiatan dilakukan bersama salah seorang WNI yang bekerja sebagai guru TK di salah satu sekolah di Finlandia. Beliau menjelaskan bahwa pendekatan unik dalam pembentukan karakter siswa sudah dimulai sejak dini. Pembelajaranpun dilakukan dengan menggunakan kejadian sehari-hari sebagai bahan belajar. Fokus pembelajaran berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator. Dan setiap siswa memiliki Individual Learning Plan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat masing-masing individu.
Estonia
- Kegiatan studi banding ini juga mengunjungi sekolah di Estonia, pada kesempatan ini mengungkap bagaimana teknologi pendidikan digunakan secara luas di Estonia.
- Sekolah pertama yang di kunjungi adalah Lasnamäe Põhikool. Sekolah ini menggunakan sistem pembelajaran digital yang memudahkan guru dan siswa dalam mengakses materi pembelajaran. Ketika melaksanakan ujian sekolah menggunakan metode oral assesment guna menghindari kecurangan, sementara itu PR tetap diberikan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang sudah didapat, guru menyampaikan informasi semua yang dilakukan untuk pembelajaran kepada siswa, dengan pembelajaran berbasis projek lintas mata pelajaran. Pada sekolah ini tidak hanya siswa yang melekukan evaluasi tetapi guru juga melakukan evaluasi diri secara rutin untuk mengetahui keberhasilan program pembelajaran.
- Kunjungan di Estonia berlanjut menuju sekolah Mahtra Põhikool. Mendapati bahwa sekolah fokus pada perkembangan psikologis siswa, dengan melakukan psikotes di awal tahun ajaran. Tak hanya itu satu kali dalam satu bulan, orang tua diundang untuk bertemu dengan guru guna membahas kemajuan pembelajaran anak-anak mereka.
- Kunjungan terakhir sekaligus kunjungan penutup dari program studi banding ini adalah Lasnamäe Mehaanikakool, yang merupakan sekolah kejuruan (SMK). Pada negara ini siswa kelas 9 memiliki jadwal belajar di SMK satu kali per minggu guna mengenalkan SMK. SMK ini memiliki jurusan konstruksi,otomotif,elektronik,metalurgi dan memiliki fasilitas workshop lengkap yang mendukung siswa untuk mengembangkan keterampilan teknis yang dibutuhkan di dunia industri.
Kesimpulan
Melalui studi banding ini, perwakilan LPIT Thariq Bin Ziyad memperoleh wawasan mendalam mengenai sistem pendidikan yang diterapkan di Finlandia dan Estonia, terutama dalam hal inovasi pembelajaran, penggunaan teknologi, dan pendekatan berbasis praktik. Sistem pendidikan di kedua negara tersebut memberikan banyak inspirasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan menyeluruh bagi siswa. Dari hasil studi banding dapat diadopsi dan dapat dilakukan pengembangan dalam hal sistem pendidikan, Digital Learning dan Well Being untuk peningkatan mutu di lembaga pendidikan Thariq Bin Ziyad.
Ditulis oleh : Ustdzh Sri Widianti, S.Kom, S.Th.i, M.Pd (Direktur Pendidikan LPIT TBZ)