Thariq.sch.id- Sahabat Thariq yang dirahmati Allah, kemarin umat muslim dunia menyambut bulan Muharram sebagai awal tahun baru Islam 1446 H. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Allah swt telah memilih bulan Muharram sebagai salah satu bulan yang mulia. Sejarah penetapan bulan awal tahun baru islam merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw dari kota Mekah ke Madinah. Hal ini diprakarsai oleh Khalifah Umar bin Khattab dengan persetujuan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Kemuliaan bulan Muharram tercantum dala surat At Taubah ayat 36 :
إِنَّ عِـدَّةَ الشُّـهُـرِ عِــنْدَ اللّهِ اِثْنَـا عَشَـرَ شَهْرًا فِي كِتَاتِ اللّهِ يَوْمَ خَـلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْـهَا أَرْبَعَـةٌ حُـرُمٌ, ذَالِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّـمُ, فَلَا تَظْلِمُـوْا فِيْـهِـنَّ أَنْـفُسَـكُمْ,
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan. Dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu“
Dan salah satu bulan dari ke empat bulan yang mulia disisi Allah swt yaitu bulan Muharram. Dari ayat qur’an di atas, Allah swt telah menekankan kaum muslimin agar tidak berbuat dzalim dibulan-bulan tersebut, namun sebaliknya di anjurkan untuk meningkatkan ibadah kepada Alllah swt. Sebagaimana di bulan Muharam, Allah swt akan lipat gandakan amalan ibadah kita, khususnya jika berpuasa sunnah di bulan Muharram.
Muharram memiliki makna dan keutamaan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia karena dipandang sebagai salah satu bulan mulia dan diberkahi oleh Allah subhanahu wata’ala, dan momentum tahun baru hijriyah ini, mari kita maksimalkan Potensi diri kita dan tahun ini harus menjadi tonggak baru untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi diri terhadap perjalanan hidup selama ini agar kedepannya menjadi lebih baik.
Sebagai titik awal perkembangan Islam, seharusnya umat muslim menyambut tahun baru Islam ini dengan semarak melebihi ketika pergantian tahun masehi. Berbagai cara dapat dilakukan dalam memperingati pergantian tahun ini salah satunya yaitu Introspeksi diri dan merenungkan amalan yang telah dilakukan dalam kurun waktu setahun yang lalu.
Saat ini kita berada dalam negeri yang aman dan dijamin kebebasannya dalam menjalankan ibadah. Namun kita wajib berhijrah dalam makna “hijratun nafsiah” dan “hijratul amaliyah” yaitu :
1.Perpindahan secara spiritual dan intelektual, perpindahan dari kekufuran kepada keimanan dengan meningkatkan semangat dan kesungguhan dalam beribadah.
2.Perpindahan dari kebodohan kepada peningkatan ilmu dengan mendatangi majelis-majelis ta’lim.
3.Perpindahan dari kemiskinan kepada kecukupan secara ekonomi dengan kerja keras dan tawakal.
Baca juga : Rahasia 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Baca juga : Gebyar Muharram 1445 H SDIT TBZ Jatimulya, Aa Gym : Makin Ikhlas Makin Bahagia
Intinya niat yang kuat untuk menegakkan agama Allah swt, kebenaran dan keadilan adalah tugas suci bagi umat Islam, baik secara indifidual maupun secara kelompok. Tegaknya Islam di Indonesia ini sangat tergantung kepada ada tidaknya semangat hijrah tersebut dari umat Islam itu sendiri. Semoga dalam memasuki tahun baru Hijriah (1446 H) ini, semangat hijrah Rasulullah saw, tetap mengilhami jiwa kita menuju kepada keadaan yang lebih baik dalam segala bidang: baik agamanya, baik kepribadiannya, baik moralnya, tinggi intelektualnya dan terpuji. Wallahu’alam
Sumber : Ust Sahri Romadhon, Lc (Guru LPIT Thariq Bin Ziyad)
Simak video : Gebyar Muharram 1445 H SDIT TBZ Jatimulya bersama AA Gym