Bekasi (20/10/2023)- Hari ini adalah hari jum’at (20/10/2023) bertepatan dengan tanggal 5 Rabiul Akhir 1445. Sebagai muslim ada baiknya kita melihat kembali peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rabiul Akhir yaitu turunnya surat Al-Hasyr yang menceritakan tentang pengusiran Yahudi Bani Nadhir dari Madinah oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Surat Al-Hasyr adalah surat ke 59 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 24 ayat. Surat ini termasuk surat madaniyah yang terdapat dalam juz 28.
هُوَ الَّذِيْٓ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِاَوَّلِ الْحَشْرِۗ مَا ظَنَنْتُمْ اَنْ يَّخْرُجُوْا وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ مَّانِعَتُهُمْ حُصُوْنُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَاَتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوْا وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَيْدِيْهِمْ وَاَيْدِى الْمُؤْمِنِيْنَۙ فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ
Artinya : Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan! (Surat Al-Hasyr : 2)
Secara garis besar, Allah SWT berfirman tentang pengusiran umat Yahudi Bani Nadhir dari Madinah. Pengusiran ini dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat karena Yahudi Bani Nadhir telah melanggar perjanjian dan kesalahan paling fatal yang meraka lakukan adalah percobaan pembunuhan yang mereka rencanakan kepada Rasulullah SAW.
Latar Belakang Pengusiran
Sebelum datangnya Rasulullah SAW ke Madinah, Kaum Yahudi yang terdiri dari tiga kabilah besar yaitu Bani Qainuqa, Bani Quraizhah, dan Bani Nadhir menempati wilayah utara Jazirah Arab yang dikenal dengan Yatsrib. Hingga saat Rasulullah SAW mengendalikan wilayah tersebut nama kota berubah menjadi Madinah an Nabawiyah.
Ketika Rasulullah SAW dan para sahabat memegang kendali wilayah Madinah beliau mengadakan perjanjian dengan kabilah Yahudi yang ada di Madinah bahwa kaum Yahudi tidak akan mengganggu dan menyerang seorang muslimpun dan hidup damai berdampingan. Namun Yahudi yang dikenal tidak taat perjanjian dan licik merusak perjanjian damai tersebut. Ada dua peristiwa yang menjadi latar belakang pengusiran Yahudi Bani Nadhir.
Pertama, Yahudi yang dalam dadanya memang terdapat kebencian dan kedengkian terhadap kaum muslimin menjalin persekongkolan dengan kafir Quraisy di Makkah untuk memerangi Rasulullah SAW dan para Sahabat. Salah seorang tokoh Bani Nadhir yaitu Salam Bin Misykan menjalin komunikasi dengan Abu Sufyan yang saat itu petinggi Kafir Quraisy. Salam Bin Misykan membocorkan seputar kondisi umat muslim di Madinah.
Kedua, Melakukan percobaan pembunuhan yang dilakukan kepada Rasullullah SAW. Dan ini merupakan kesalahan yang paling fatal.
Kejadian ini bermula ketika Rasululllah SAW dan beberapa sahabat mendatangi Bani Nadhir untuk meminta diyat terkait terbunuhnya dua orang dari Bani Kilab oleh seorang Bani Nadhir yaitu Amr bin Umayyah ad-Damiri. Awalnya mereka menyanggupi dan mengatakan kepada Nabi SAW, ” Silahkan duduk sampai kami memenuhi permintaanmu”. Kemudian Nabi SAW duduk di dekat tembok. Sementara itu ditempat terpisah orang-orang Bani Nadhir berkumpul dan merencakan membunuh Nabi SAW. Salah seorang diantara mereka berkata, ” “Siapa diantara kalian yang mau menjatuhkan batu ini ke kepala Muhammad sampai pecah ?” . Kemudian salah seorang dari mereka yang bernama Amru Ibn Jihasy mengatakan, ” Saya”.
Mendengar rencana ini, salah seorang tokoh bani Nadhir Salam Bin Misykan mencegahnya dan mengatakan, ” ”Jangan kalian lakukan! Demi Allah, pasti Allah akan memberitahukan rencana kalian ini kepadanya.” Peringatan Salam bin Misykan ini tidak diindahkan. Mereka tetap berencana meneruskan niat jahat mereka.
Apa yang dikhawatirkan Salam bin Misykan pun benar-benar terjadi, Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan wahyu kepada Rasulullah SAW melalui Malaikat Jibril ‘alaihissallam memberitahukan rencana tersebut. Setelah mendapat wahyu itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam segera beranjak dari tempat duduknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan pulang ke Madinah begitu pula para sahabat. Mereka bertanya tentang apa yang menyebabkan beliau tiba-tiba bangkit dari tempat beliau dan pulang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan niat keji orang-orang yahudi yang hendak membunuhnya.
Tidak beberapa lama, Rasulullah SAW mengutus Muhammad bin Maslamah untuk menyampaikan keputusan kepada Bani Nadhir. Muhammad bin Maslamah berkata kepada orang-orang Yahudi Bani Nadhir, “Keluarlah kalian dari Madinah. Aku beri kalian tenggat waktu 10 hari. Jika aku menemu kalian setelah 10 hari tersebut, akan aku tebas batang lehernya!”.
Pengusiran ini juga tidak berlangsung dengan mulus karena Yahudi Bani Nadhir dijanjikan bantuan 1000 pasukan oleh sekutu yahudinya yaitu Bani Quraizah dan Bani Qainuqa untuk menyerang kaum muslimin. Sehingga mereka bersikeras untuk tidak meninggalkan Madinah. Hal ini membuat Nabi SAW dan para sahabat mengepung pemukiman Yahudi Bani Nadhir. Namun bantuan pasukan yang ditunggu Bani Nadhir dari sekutunya tidak kunjung tiba, akhirnya mereka menyerah dan harus meninggalkan Madinah. (fr)