Bekasi(17/10/2022)- Dunia memperingati Hari Pangan Sedunia pada tanggal 16 Oktober 2022. Tema yang diangkat oleh FAO (food and Agriculture Organization) dalam peringatan hari pangan sedunia tahun ini adalah “Leave no one behind; better production; better nutrition; better environtment; and better life”.

Dalam pengentasan kelaparan di dunia saat ini, hendaknya setiap negara saling bergandengan tangan dan tidak meninggalkan siapapun dibelakang. Dengan kebersamaan ini diharapkan setiap negara saling peduli satu dengan yang lainnya sehingga masalah kelaparan dan kurang gizi sedikit demi sedikit akan teratasi.
Berdasarkan data dari FAO tahun 2021, sebanyak 767 – 823 juta jiwa diseluruh dunia mengalami kelaparan dan kurang gizi. Kelaparan adalah kondisi tidak nyaman yang dialami tubuh karena konsumsi energi makanan yang tidak tercukupi. Dari 823 juta jiwa yang mengalami kelaparan, 60 persennya (423 Juta jiwa ) berada di Asia, 20 persen di Afrika, sisanya berasal dari Amerika latin, Amerika utara dan Eropa, serta asia pasifik.
Indonesia sebagai bagian dari negara Asia dan Dunia, rakyatnya masih terhitung banyak yang mengalami kelaparan dan kurang gizi. Menurut data Global Hunger Index (GHI) dengan menggunakan skor 0-100. Semakin tinggi skor artinya level kelaparan semakin buruk. Indonesia pada tahun 2000 berada di skor 26, tahun 2006 skor 29, sedangkan tahun 2021 mengalami perbaikan dengan skor 18. Namun dengan skor 18 ini, Indonesia masih menjadi negara di Asia Tenggara dengan level kelaparan terburuk kedua setelah Laos. Berikut adalah urutan Index kelaparan Indonesia di Asia Tenggara :
- Laos : 19,5
- Indonesia : 18,0
- Myanmar : 17,5
- Kamboja : 17,0
- Filipina : 16,8
- Vietnam : 13,6
- Malaysia : 12,8
- Thailand : 11, 7
Namun disisi lain, menjadi hal yang memprihatinkan adalah Indonesia termasuk negara yang banyak membuang limbah makanan. Menurut data World Research institute (WRI) setiap orang di Indonesia membuang 184 kilogram makanan per tahun. Artinya setiap hari orang Indonesia membuang 0,5 kg makanan per hari. Banyaknya makanan yang dibuang dikarenakan berbagai sebab yaitu proses produksi dan distribusi makanan yang tidak efisien, proses penyimpanan yang tidak memadai sehingga makanan menjadi busuk, dan pola konsumsi yang berlebihan sehingga jadi mubazir.
Sudah saatnya masyarakat dengan dukungan pemerintah untuk membuat sistem yang efektif dan efisien agar masalah makanan yang terbuang ini bisa di minimalisir. Sedangkan untuk pola konsumsi masyarakat yang masih berlebihan dan cenderung mubazir perlu adanya kesadaran dari masing-masing Individu untuk menghindarkan diri dari perilaku mubazir dan budayakan berbagi kepada yang membutuhkan.
Baca juga : Market Day, Tumbuhkan Jiwa Entrepreneur dengan Project Based Learning
Mudah-mudahan dengan adanya kesadaran dari Individu untuk tidak mubazir, berbagi makanan kepada yang membutuhkan serta dukungan pemerintah dengan adanya regulasi yang efektif dan efisien tentang pengeloloan makanan, Insya Allah Indonesia akan terbebas dari kelaparan dan gizi buruk di masa depan. (fr)
[…] Baca juga : Peringati Hari Pangan Sedunia 2022 : Hindari Membuang Makanan, Biasakan Berbagi Kepada Y… […]
[…] Baca juga : Peringati Hari Pangan Sedunia 2022 : Hindari Membuang Makanan, Biasakan Berbagi Kepada Y… […]
[…] Baca juga : Peringati Hari Pangan Sedunia 2022 : Hindari Membuang Makanan, Biasakan Berbagi Kepada Y… […]
[…] Baca juga : Peringati Hari Pangan Sedunia 2022 : Hindari Membuang Makanan, Biasakan Berbagi Kepada Y… […]
[…] Baca juga : BELAJAR BUDAYA DAERAH, ANGKLUNG DAN TEKNOLOGI DI BANDUNG […]
[…] Baca juga : Peringati Hari Pangan Sedunia 2022 : Hindari Membuang Makanan, Biasakan Berbagi Kepada Y… […]
[…] Baca juga : Peringati Hari Pangan Sedunia 2022 : Hindari Membuang Makanan, Biasakan Berbagi Kepada Y… […]
[…] Baca juga : Peringati Hari Pangan Sedunia 2022 : Hindari Membuang Makanan, Biasakan Berbagi Kepada Y… […]
[…] Baca juga : Peringati Hari Pangan Sedunia 2022 : Hindari Membuang Makanan, Biasakan Berbagi Kepada Y… […]