Bekasi (9/03/2024)- Sahabat Thariq.. Apa Kabar ? Tidak terasa, Insya Allah 1 atau 2 hari lagi Bulan Ramadhan akan membersamai kita. Semoga Allah menyampaikan umur kita agar bertemu dengannya, serta memberi kita kesehatan dan kekuatan untuk mengisi Ramadhan dengan ibadah dan amalan yang terbaik. Ada beberapa kiat yang dapat kita laksanakan agar Ibadah kita maksimal selama Ramadhan. Diantaranya sebagai berikut :
- Niat yang ikhlas dan rencana yang jelas
Keikhlasan adalah pondasi utama untuk beribadah. Siapa yang beribadah karena Allah, akan dibantunya untuk itu. Siapa yang melakukannya kerena selain-Nya, maka ibadah akan menjadi berat dan tidak akan bertahan lama. Disamping itu, harus ada rencana dan target yang jelas selama Ramadhan. Target yang dimaksud adalah dari sisi kualitas maupun kuantitas Ibadah. Seperti apa nantinya kualitas dan kauntitas Ibadah yang kita inginkan harus jelas. Terkadang segala hal yang sudah direncanakan saja masih bisa di gagalkan oleh syetan apalagi jika tidak direncanakan sama sekali, pasti tidak akan ada peningkatan Ibadah.
Sebagai contoh suatu perencanaan, misalkan kita ingin mengkhatamkan tilawah Al-Qur’an 3 kali selama Ramadhan, maka minimal sehari kita menyelesaikan tilawah 3 Juz, lebih banyak lebih baik. Untuk Infaq misalkan kita rencanakan minimal 5000 sehari. Begitupula untuk ibadah yang lainnya seperti sholat tarawih, I’tikaf harus dibuat rencana yang jelas.
2. Indhibath dan ijtihad
Indhibat itu artinya disiplin, sedangkan Ijtihad artinya bersungguh-sungguh. Maksudnya adalah bila sudah kita rencanakan target ibadah dan amal shaleh kita, maka kita harus disiplin untuk merealisasikannya. Kita tidak akan berhenti kalau belum tercapai sesuai target. Walaupun untuk mencapai target tersebut kita harus mengurangi istirahat dan jadwal tidur. Yang penting target itu harga mati. Tak ada cerita untuk dikurangi. Kecuali bila ada udzur syar’i seperti sakit dan lain-lain.
Kalau amalan kita berlebih tidak apa-apa, malah itu lebih baik. Dan tentu untuk mencapainya harus bersungguh-sungguh, tidak bisa asal-asalan apalagi bersantai-santai. Jalan ke surga itu memang penuh dengan kesusahan dan rintangan. Sedangkan jalan ke neraka penuh dengan kesenangan dan syahwat.
3. Sabar dan Tahammul
Mentaati Allah itu memang berat. Butuh kesabaran dan daya tahan (Tahammul). Apalagi selama Ramadhan. Sabar menahan haus dan lapar, sabar menahan amarah dan emosi, sabar menahan syahwat, dan sabar menanggung lelahnya beribadah. Olehkarenanya Rasulullah menyatakan bahwa bulan Ramadhan itu adalah bulan kesabaran. Dan sabar itu balasannya adalah surga.
Orang yang bersabar dan bertahan di dunia umtuk bersusah-susah dalam ibadah, maka dia akan bersenang-senang di akhirat. Sebaliknya orang yang tidak mau bersabar dan tidak bertahan, maunya bersenang-senang saja di dunia, maka dia akan bersusah-susah di akhirat kelak.
4. Ta’awun dan Tanaashuh
Mentaati Allah sendirian itu adalah berat. Bagaikan berlari jarak jauh seorang diri tentu akan cepat terasa letih. Namun bila dilakukan secara berama-ramai maka akan terasa lebih ringan. Sebab syetan itu jauh lebih kuat dari manusia sendirian. Bila ada teman berdua dalam ketaatan, syetan akan menjauh. Bila semakin banyak, syetan akan semakin jauh dan lemah.
5. Lingkungan yang kondusif
Ramadhan ini tak akan berulang. Bila sudah datang dan kemudian pergi, maka dia tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat. Ramadhan berikutnya adalah makhluk baru lagi. Karena itu momen mulia dan sangat mahal ini tidak boleh dicuri oleh siapapun dan tidak boleh disia-siakan. Maka jauhi faktor-faktor yang membuat lingkungan sekitar kita menjadi tidak kondusif untuk mencapai target Ibadah yang sudah kita rencanakan. Hal ini termasuk menurunkan secara siginifikan kebiasaan bermedia sosial yang biasa dilakukan hingga berjam-jam. Dengan menjauhi dan meminimalkan faktor-faktor tersebut Insya Allah akan membuat lingkungan yang kondusif untuk mencapai target Ibadah Ramadhan.
Baca juga : Optimalisasi 720 Jam Ramadhan
Jika kiat-kiat ini konsisten dilakukan Insya Allah Sahabat Thariq akan mampu merealisasikan seluruh atau mayoritas target ibadah (amal shaleh) selama Ramadhan. Semoga Ramadhan tahun ini bisa menjadi lebih baik dari Ramadhan yang telah kita lalui sebelumnya. Allahumma Ballighnaa Ramadhan.