fbpx

Keutamaan Memakmurkan Masjid (Bagian 1)

Share

Facebook
WhatsApp
Telegram

Thariq.sch.id- Masjid merupakan salah satu sarana pembinaan umat yang mendapat perhatian begitu besar dari Rasulullah saw. Karena itu, pada saat singgah di Quba dalam perjalanan hijrah ke Madinah, beliau membangun masjid yang kemudian diberi nama dengan masjid Quba. Bahkan ketika sampai di Madinah, bangunan pertama yang didirikan adalah masjid yang kemudian diberi nama dengan masjid Nabawi. Setiap amal yang baik pasti ada nilai keutamaan yang telah ditetapkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Keutamaan yang sedemikian besar memotivasi kaum muslimin untuk selalu melaksanakan kebaikan itu. Begitu pula bila kita memakmurkan masjid sehingga menjadi penting untuk kita pahami nilai keutamaannya.

Berikut adalah keutamaan memakmurkan masjid :

  • Membuktikan Kebenaran Iman.

    Kedatangan seorang muslim ke masjid dalam rangka memakmurkan masjid dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakatnya membuatnya harus diakui sebagai orang yang dapat membuktikan keimanan.

    اِذَا رَاَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوْا لَهُ باِلإِيْمَانِ

    Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).

    • Mendapatkan Perlindungan Pada Hari Kiamat.

    Orang yang sering datang ke masjid dalam rangka memakmurkannya menunjukkan bahwa ia memiliki ikatan batin dengan masjid. Manakala seseorang telah memiliki ikatan hati yang begitu kuat dengan masjid, maka dia akan menjadi salah satu kelompok orang yang kelak akan dinaungi oleh Allah pada hari akhirat. Rasulullah saw bersabda:

    سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَظِلَّ اِلاَّظِلُّهُ:..وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسْجِدِ إِذَاخَرَجَ مِنْهُ حَتَّى يَعُوْدَ اِلَيْهِ

    Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah: …seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya (HR. Bukhari dan Muslim).

    • Derajat Yang Tinggi dan Ampunan.

    Mencapai derajat yang tinggi dan memperoleh ampunan dari Allah swt merupakan dambaan setiap muslim. Untuk meraihnya bisa dilakukan dengan datang ke masjid dalam rangka memakmurkannya. Manakala seseorang suka ke masjid, maka langkah-langkah kakinya akan dinilai sebagai penghapus dosa dan pengangkat derajat, Rasulullah saw bersabda:

    صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَضْعُفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَسُوْقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ ضِعْفًا وَذَالِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لاَيُخْرِجُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لَمْ يَخْطُ خُطْوَةً إِلاَّ رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَخُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّى عَلَيْهِ مَادَامَ فِى مُصَلاَّهُ مَالَمْ يحدثْ اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَيْهِ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَلاَيَزَالُ فِى صَلاَةٍ مَاانْتَظَرَ الصَّلاَةَ

    Shalat seseorang dengan berjamaah itu melebihi shalatnya di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali lipat. Sebabnya ialah karena bila ia berwudhu dilakukannya dengan baik lalu pergi ke masjid sedang kepergiannya itu tiada lain dari hendak shalat semata-mata, maka setiap langkah yang dilangkahkannya, diangkatlah kedudukannya satu derajat dan dihapuskan dosanya sebuah. Dan jika ia sedang shalat, maka para malaikat memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di tempat shalat itu selagi ia belum berhadats, kata mereka: “Ya Allah, berilah orang ini rahmat, Ya Allah kasihilah dia. Dan orang itu dianggap sedang shalat sejak ia mulai menantikannya (HR. Bukhari dan Muslim)

    Baca juga : Memaknai Pergantian Waktu

    Sumber : Artikel alm Ust. Muhammad Ma’mun Salman (Guru Al-Qur’an LPIT TBZ)

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    1000 siswa baru telah terdaftar !

    Chat With Us
    Chat With Us!
    Assalamualikum!
    How can I help you?