Thariq.sch.id- Beberapa waktu yang lalu, peneliti dari Cornell University, US mempublikasikan penelitiannya terkait paparan mikroplastik dari 109 negara di dunia. Penelitian ini terbagi menjadi dua kategori yaitu negara dengan paparan yang masuk melalui makanan dan negara yang paparan masuk melalui menghirup udara.
Dari hasil penelitian ini diperoleh data bahwa Indonesia menempati posisi teratas untuk kategori negara pemakan mikroplastik mencapai 15 gram/kapita/bulan. Jumlah ini adalah yang terbanyak diantara negara lainnya di dunia. Selain Indonesia, Malaysia dan Filipina juga termasuk negara teratas konsumen mikroplastik di dunia. Sedangkan untuk kategori paparan melalui menghirup udara, China dan Mongolia berada diurutan teratas dengan menghirup 2,8 juta partikel /kapita/bulan. Amerika Serikat yang dikenal sebagai negara Industri besar mencatat paparan melalui makanan sebesar 2,4 gram/kapita/bulan. Sedangkan paparan melalui menghirup udara sebesar 300.000 partikel/kapita/bulan.
Apa itu Mikroplastik ?
Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Meskipun ada berbagai pendapat mengenai ukurannya, mikroplastik didefinisikan memiliki diameter yang kurang dari 5 mm.
Terdapat dua jenis mikroplastik yaitu mikro primer yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia (seperti makanan, pembungkus makanan, sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian), serta mikro sekunder yang berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. Kedua jenis ini dapat bertahan di lingkungan dalam waktu yang lama.
Dalam studi terbaru lainnya yang dilakukan oleh UCLA ditemukan fakta bahwa jajanan anak seperti permen karet baik yang berbahan sintesis maupun alami juga banyak mengandung partikel mikroplastik. Kesimpulan ini diambil berdasarkan sampel air liur yang diambil dari peserta yang mengunyah permen karet. Hasilnya untuk setiap gram permen karet terdapat 100-600 partikel mikroplastik yang akan masuk ke tubuh.
Mikroplastik dapat ditelan oleh makhluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri, amoeba dan plankton. Makhluk hidup ini nantinya dimakan oleh pemangsanya seperti ikan atau hewan air lainnya. Dengan memakan makhluk hidup yang terpapar secara terus menerus akan mengalami penimbunan di dalam tubuh hewan pemangsa tersebut.
Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia salah satunya melalui makanan, misalnya mengkonsumsi ikan atau hewan air yang tercemar limbah plastik, penggunaan garam saat pengawetan ikan dan penggunaan wadah makanan yang terbuat dari plastik. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cornell University bahwa mayoritas partikel mikroplastik di Indonesia berasal dari perairan atau laut seperti seafood.
Cornell university juga menemukan fakta bahwa antara Indonesia dan US memiliki jumlah konsumsi garam yang sama. Namun konsentrasi partikel mikroplastik yang ada pada garam Indonesia 100 kali lebih tinggi dari garam di US.
Baca juga : Mikroplastik : Wujudnya Tak Nampak Dan Dampaknya Tak Terduga
Baca juga : Jajanan Anak Kecil yang Ternyata Mengandung Ribuan Mikroplastik
Dengan paparan mikroplastik yang tinggi tentunya akan membahayakan bagi manusia. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kasus sakit seperti hipertensi, stroke, jantung, bahkan kanker dengan tingkat kematian yang tinggi di Indonesia. Mari segera tumbuhkan kesadaran untuk mengurangi penggunan plastik. Tidak hanya ketika berbelanja namun juga mengurangi membeli makanan dengan menggunakan pembungkus yang mengandung plastik apalagi dalam keadaan panas. (fr)