Indonesia Menempati Peringkat 3 Kelaparan Tertinggi Di Asia Tenggara

Thariq.sch.id- Republik Indonesia sudah memiliki Presiden baru yang dilantik pada hari ahad lalu yaitu Prabowo Subianto. Beliau akan menjalankan amanah mulai 2024 hingga 2029. Pada pidato perdananya sebagai Presiden, ada beberapa poin penting yang beliau sampaikan dan menjadi target penyelesaian selama masa tugas. Poin tersebut yaitu terkait masih banyaknya anak-anak yang kurang gizi dan berangkat sekolah tidak sarapan serta masih tergantungnya Indonesia dengan bahan makanan dari luar negeri. Bagaimana tingkat kelaparan Indonesia baik di Asia Tenggara maupun dunia ?

Berdasarkan data Global Hunger Index (GHI) pada tahun 2024, Indonesia memperoleh skor 16,9 yang masuk kategori kelaparan moderat. Dengan skor ini, Indonesia berada pada peringkat 77 sebagai negara dengan kelaparan tertinggi dari 127 negara di dunia. Global Hunger Index membuat klasifikasi skor yaitu kurang dari 9,9 (artinya negara dengan tingkat kelaparan rendah). Skor 10,0-19,9 (kelaparan moderat), 20,0-34,9 (kelaparan serius), 35,0 – 49,9 (kelaparan mengkhawatirkan), lebih dari 50,00 (kelaparan ekstrim).

Sedangkan di Asia Tenggara, Indonesia masih berada di peringkat 3 negara dengan tingkat kelaparan tertinggi. Timor Leste berada di posisi pertama dengan skor 27,0 dan Laos di posisi kedua dengan skor 19,8. Sedangkan untuk bahan makanan, menurut data world population review Indonesia masih menjadi pengimpor bahan makanan utama seperti beras, kedelai, dan gandum. Untuk komoditi beras, Indonesia berada pada peringkat 3 negara pengimpor terbesar didunia. Sedangkan untuk gandum dan kedelai, Indonesia masih tergantung impor dari Australia dan Amerika Serikat.

Dengan berbagai fakta dan data yang dipaparkan oleh lembaga Internasional global hunger index dan world population review menjadi tolak ukur nyata bagi masyarakat dalam menilai kerja pemerintah nantinya. Mudah-mudahan apa yang dicita-citakan Presiden RI Prabowo Subianto tentang perbaikan gizi anak-anak Indonesia dan swasembada pangan bisa segera terealisasi sehingga rakyat menjadi yang terdepan dalam memperoleh nikmat kemerdekaan dan sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia. (fr)