اللهُ أَحَنُّ عَلَيْكَ مِنْ أَلْفِ سَنَدٍ، لِأَنَّ اللهَ يَبْقَى حِيْنَ لَا يَبْقَى أَحَدٌ
Allah itu lebih sayang padamu daripada seribu sandaran yang ada, karena Allah tetap bersamamu di saat tidak seorang pun mendampingimu
Thariq.sch.id- Sesungguhnya pemberian Allah kepada hamba-Nya lebih dari cukup seperti hidupnya, pernapasannya, panca indranya, kesehataannya dan lainnya. Maka wajiblah bagi seluruh umat muslim untuk menyandarkan diri dan hatinya sepenuhnya kepada Allah dengan totalitas. Karena pada hakikatnya Allah memberikan ujian dan rintangan kehidupan agar manusia sadar akan kelemahannya. Kemudian kembali mengingat Allah lalu menyandarkan semua kebutuhannya hanya kepada-Nya. Namun setiap aktivitas kita haruslah diawali dengan niat lillahi ta’ala lalu usaha yang maksimal dan benar. Hasil akhirnya kita pasrahkan kepada Allah Swt.
Sebagai contoh, pernah terjadi seorang Arab Badui berkunjung ke Madinah menemui Nabi Muhammad SAW dengan mengendarai unta. Setelah orang Arab itu sampai ke tempat yang dituju, ia turun dari untanya lalu masuk menemui Nabi saw. Nabi bertanya, “Apakah unta sudah ditambatkan?” Orang Badui itu menjawab, “Tidak! Saya melepaskan begitu saja, dan saya tawakkal kepada Allah.” Nabi saw bersabda, “Tambatkan dulu untamu, baru tawakkal.”
Allah berfirman dalam surah At-Talaq ayat 2 :
وَمَنۡ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجۡعَلْ لَّه مَخۡرَجًا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya
Perlu diingat bahwa setiap masalah adalah ujian Allah yang sengaja diatur untuk ummat manusia. Mereka yang beriman akan menghadapinya dengan ketakwaan dan kepasrahan kepada Allah. Sehingga kelak Allah akan memberikan jalan keluar dan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Maka janganlah mudah untuk putus asa, terus berusaha dan hadapi dengan maksimal. Jika sudah berusaha maksimal, pasrahkan semua hasilnya kepada Allah (tawakkal). Sikap seperti inilah yang dimaksud hanya Allah sandaran terbaik bagi seorang muslim.
Hidup didunia ini akan selalu dihiasi dengan suka, duka, susah, senang, sedih dan gembira, begitu seterusnya silih berganti. Sesungguhnya setiap masalah yang terjadi bukanlah pergantian siklus tersebut, melainkan cara kita mengahadapi atau menyikapinya. Jika kita bisa menghadapinya dengan baik maka diri ini akan selalu ingat bahwa tempat mengadu dan memohon pertolongan yang pertama adalah kepada Allah swt. Karena Dialah sang Maha Kuasa dan semua mahluk bergantung kepada-Nya. Allah berfirman dalam Surah Al-Ikhlas ayat 2 :
اللّهُ الصَّمَـدُ
Allah tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu
Pemahaman ini sangat penting karena, kita akan lebih mengenal Allah sebagai tempat tujuan utama dari semua kebutuhan kita. Apapun itu bentuknya, seperti bisnis, sakit, cita-cita sebagai orang yang beriman kita harus belajar sejak dini memfokuskan bahawa Allah lah yang didahulukan sebelum segala sesuatuya. Berikut gambaran singkat seorang yang beriman haruslah :
Seorang muslim jika sakit maka yang pertama di lakukan adalah Berdoa kepada Allah lalu Berobat ke dokter maka dengan ridho Allah akan datang kesembuhan.
Seorang muslim jika ingin Lulus PTN maka yang pertama dilakukan adalah Berdoa kepada Allah lalu Belajar dan usaha maka kesuksesan akan datang dengan izin Allah.
Begitulah seterusnya sudah lazim bagi seorang yang beriman kepada Allah mengutamakan semua tujuan dan hajatnya karena Allah. Hal ini dilakukan dengan keyakinan bahwa Allah mengawasinya, dan menyerahkan hasilnya pasti yang terbaik menurut Allah Swt.
Baca juga : Memaknai Pergantian Waktu
Sahabat Thariq, mari sama-sama saling menguatkan diri kita, keluarga, kerabat, dan saudara muslim lainnya untuk menyebarkan kebaikan dan keyakinan bahwa kita ini adalah hamba Allah yang terus bergantung kepada-Nya sehingga Allah pun mengakui kita adalah hamba-Nya.
Ditulis oleh : Ustadz Sahri Romadhon, Lc (Guru LPIT TBZ)