Thariq.sch.id- Pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dirumuskan ikrar kebangsaan yaitu Sumpah Pemuda. Ikrar ini adalah pernyataan kebangsaan pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang daerah, suku dan agama. Mereka menyatukan keyakinan akan pentingnya persatuan dan kesatuan. Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Momentum bulan oktober ini adalah waktu yang tepat untuk menggaungkan kembali semangat generasi muda untuk bangkit dan meninggalkan kebiasaaan-kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk ini mayoritas disebabkan banyaknya waktu kosong yang terbuang tanpa melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Karena sesungguhnya jika seseorang dimasa mudanya banyak waktu kosong yang terbuang maka akan lebih banyak membawa dampak buruk bagi dirinya dan orang sekitarnya.
Sebuah syair mengungkapkan :
اِنَّ الشَّبَابَ وَالْفَرَاغَ وَالْجِـدَةَ مَفْسَـدَةٌ لِلْمَـرْءِ اَيُّ مَفْسَدَةٍ
Sesungguhnya masa muda, waktu kosong, dan banyak harta dapat menjadi faktor perusak yang sangat berbahaya bagi manusia.
Dari tiga faktor tersebut, seseorang harus bisa mengatur segala tindakan yang bermanfaat bagi dirinya maupun oranglain yang sesuai arah tujuan hidup. Semua nikmat yang berikan oleh Allah patut disyukuri dan dipergunakan dalam hal-hal kebaikan. Hendaknya dari sejak dini sudah mempunyai target ke arah yang produktif agar dimasa depan tidak menyesal. Salah satu hal yang produktif yaitu mengisi waktu-waktu kosong dengan ketaatan kepada Allah swt seperti memperbanyak tilawah qur’an, berpuasa sunnah dan amal-amal soleh lainnya.
Pada tahun 1960, seorang psikolog Amerika bernama Roolo Reec May sudah memprediksikan akan tiba satu masa dimana seseorang sangat mudah sekali untuk menemukan dan mengakses informasi-informasi dunia eksternal. Masa itu akan terjadi dengan bantuan teknologi. Anak muda akan mengalami satu fase zona terlalu nyaman, dan malas bergerak untuk mengembangkan skill yang mereka miliki. Karena minimnya kemauan untuk mengembangkan diri dan memecahkan misteri banyak yang tidak lagi tertarik tentang rahasia alam semesta. Mereka tidak tertarik tentang pengembangan dirinya sendiri. Bahkan ada sebagian dari anak muda sekarang yang tidak mau mendengarkan isi hatinya dan menunjukkan potensi dirinya. Dan yang lebih miris, ada sebagian yang lebih mengandalkan harta ataupun popularitas orangtuanya. Islam sangat jelas mengajarkan bagi para generasi muda untuk mengembangkan potensi diri dengan bingkai akhlak-akhlak mulia, tanpa harus bersandar dengan harta dan popularitas orang tua
Dalam sebuah motivasi kata-kata bijak Bahasa Arab disebutkan :
إِنَّ الْفَتَى مَنْ يَقُوْلُ هَا أَنَذَا
وَلَيْسَ الْفَتَى مَنْ يَقُوْلُ كَانَ أَبِي
Sesungguhnya yang disebut pemuda sejati adalah yang berkata ‘inilah diriku’
Bukan seseorang yang berkata ‘inilah ayahku’
Generasi muda adalah generasi penerus harapan bangsa. Kemerdekaan Republik Indonesia bukanlah hadiah yang diberikan, tapi kemerdekaaan ini adalah Rahmat dari Allah swt dan diraihnya penuh dengan perjuangan oleh para pahlawan dan seluruh rakyat Indonesia kala itu. Setiap individu akan melalui masa-masa muda. Pemuda mempunyai peran penting dalam memberdayakan potensi dirinya untuk masyarakat sekitar. Indonesia adalah bangsa yang besar, dan kuat, oleh karenanya setiap generasi haruslah dipersiapkan anak-anak muda yang hebat, cakap dalam berbagai keterampilan, sehingga menjadi harapan baru untuk negri tercinta ini.
Maka dari itu marilah para generasi muda harapan bangsa, mulailah tingkatkan kualitas diri dan kedepankan akhlak mulia. Karena waktu tidak bisa diputar ulang, dan roda kehidupan ini akan terus berputar. Masa muda adalah anugerah dari Allah SWT. Namun disisi lain masih banyak yang terlena dan lupa untuk mengoptimalkan anugerah tersebut sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. Tugas bagi para pemuda generasi harapan bangsa lakukan yang terbaik. Tanamkan prinsip-prinsip mulia dan tunjukkan potensi terbaik diri. Jangan bergantung dengan popularitas ayah, atau harta orang tua. Dengan begitu, seorang pemuda dapat memainkan peran penting untuk membangun nilai-nilai positif dalam masyarakat dan negeri ini. Sehingga para pemuda harapan bangsa dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk membangun negeri kita tercinta Republik Indonesia.
Sahabat Thariq mari sama-sama gunakan masa muda dengan produktif. Isi waktu dengan kegiatan produktif sehingga dimasa yang akan datang akan muncul generasi harapan bangsa yang unggul, terampil, kreatif dan produktif dibingkai dengan akhlak yang mulia.
Ditulis oleh : Ustadz Sahri Romadhon, Lc (Guru LPIT TBZ)