fbpx

Cegah Kekerasan Di Dunia Pendidikan, Nadiem Mendorong Satuan Pendidikan Membentuk Tim TPPK.

Share

Facebook
WhatsApp
Telegram

Bekasi (24/10/2023)- Dunia pendidikan seharusnya menjadi dunia yang menyenangkan bagi semua civitas yang ada di dalamnya. Peserta didik dapat berinteraksi dengan sesamanya, mengembangkan kreatifitas, mengasah bakat sekaligus memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman baru dari bapak dan ibu guru. Namun akhir-akhir ini dunia pendidikan Indonesia diwarnai dengan berbagai peristiwa kekerasan. Kekerasan ini terjadi baik dari segi fisik maupun psikis.

Berbagai kekerasan yang terjadi tidak hanya antar peserta didik, namun terkadang melibatkan peserta didik dengan guru, bahkan orangtua murid dengan guru. Beberapa kali terdengar peserta didik melakukan perundungan kepada sesamanya sehingga korban enggan untuk kembali ke sekolah. Bahkan tidak jarang orangtua murid menganiya guru karena tidak setuju tindakan guru terhadap anaknya dan masih banyak kasus lainnya. Menyikapi hal ini, Mendikbudristek Nadiem Makarim mendorong agar masing-masing satuan pendidikan membentuk TPPK ( Tim Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan).

Dengan adanya TPPK ini, setiap tindak kekerasan yang terjadi baik yang menyangkut fisik maupun psikis akan ditindaklanjuti oleh tim ini. Kemudian hasil investigasi dari tim akan dirumuskan konsekuensinya bersama dengan kepala satuan pendidikan. Disamping itu Tim TPPK ini juga akan melakukan pendampingan kepada korban tindak kekerasan agar dapat memulihkan fisik dan psikisnya.

Jika ditinjau dari sisi ajaran Islam bagaimana seharusnya adab murid terhadap guru atau adab orangtua terhadap guru anaknya. Mungkin hal ini perlu di tanamkan lagi kepada peserta didik, orangtua peserta didik, dan guru agar terhindar dari tindak kekerasan. Berikut adalah adab yang harus dimiliki murid kepada gurunya menurut Imam Al-Ghazali :

داب المتعلم مع العالم: يبدؤه بالسلام ، ويقل بين يديه الكلام ، ويقوم له إذا قام ، ولا يقول له : قال فلان خلاف ما قلت ، ولا يسأل جليسه في مجلسه ، ولا يبتسم عند مخاطبته ، ولا يشير عليه بخلاف رأيه ، ولا يأخذ بثوبه إذا قام ، ولا يستفهمه عن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزله، ولا يكثر عليه عند ملله

Artinya, “Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.”

Jika para ulama memberikan panduan adab murid kepada gurunya, begitupula orangtua murid dengan guru anaknya. Suatu saat Sultan Harun Al-Rasyid mengirim salah satu putranya kepada Imam al-Ashma’i, salah satu imam dalam ilmu nahwu. Ketika mengunjungi putranya, Khalifah menyaksikan al-Ashma’i sedang berwudhu dan membasuh kaki beliau sedangkan putranya menuangkan air ke kaki sang guru. Melihat hal itu, Khalifah pun tidak menerima dan mengatakan kepada Imam al-Ashma’i, ”Sesungguhnya aku mengirim putraku padamu agar engkau mengajarkan adab kepadanya. Kenapa engkau tidak memerintahkannya untuk menuangkan air dengan salah satu tangannya sedangkan tangan lainnya membersihkan kakimu?” ujarnya. Begitulah mulianya akhlak Khalifah Harun Al-Rasyid yang meninggikan guru anaknya. Sampai-sampai beliau menginginkan anaknya yang mencuci kaki sang guru, bukan hanya menuangkan air saja.

Baca juga : Program Unggulan A3B SIT TBZ Berhasil Melalui Pengujian Guru Besar UNJ Dengan Predikat Nilai Sempurna.

Baca juga : Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satuan Tugas)

Disisi lain, sebagai seorang guru hendaknya juga senantiasa menjaga dan mencontohkan akhlak yang mulia baik itu perkataan maupun tingkah laku keseharian. Karena umumnya apa yang dilakukan oleh guru, akan dilihat oleh peserta didik dan menjadi teladan bagi mereka.

Jika masing-masing elemen sudah menyadari adab yang harus dijaga, Insya Allah dunia pendidikan Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim akan terhindar dari kekerasan. Baik itu kekerasan secara fisik maupun psikis. (fr)

Simak video : Stop Bullying SDIT TBZ Jatimulya

Simak video : Urgensi Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1000 siswa baru telah terdaftar !

Chat With Us
Chat With Us!
Assalamualikum!
How can I help you?