Kamis(24/2/2022) SDIT TBZ Jatimulya mengadakan program Bina Pribadi Islam (BPI) gabungan bagi peserta didiknya dari kelas 1 sampai 6. Agenda BPI kali ini sekaligus memperingati peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah SAW.
Setiap memasuki bulan rajab, setiap muslim akan teringat kembali dengan peristiwa agung penuh hikmah yang di alami nabi Muhammad SAW yaitu Isra Mi’raj. Pada tahun tersebut , Rasulullah SAW baru saja mengalami peristiwa meninggalnya paman beliau yaitu Abu thalib dan tidak berselang lama istri beliau Siti Khadijah juga di panggil Allah SWT. Para ulama menyebut tahun tersebut adalah ‘Amul Huzni yaitu tahun kesedihan Nabi SAW.
Para ulama mengaitkan peristiwa Isra Mi’raj ini sebagai hiburan tersendiri atau obat kesedihan bagi Nabi SAW. Sebagaimana kita, bila sedang bersedih kemudian diajak jalan-jalan oleh orangtua tentu kita merasa gembira begitu pula dengan Rasulullah SAW.
Namun tidak dipungkiri bahwa peristiwa ajaib yang terjadi dalam semalaman yakni perjalanan dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina) lalu dari Masjidil Aqsha ke langit paling atas (Sidratul Muntaha) juga menguji keimanan kaum muslimin dan masyarakat pada saat itu.
Mari kita berkaca kepada sikap sahabat nabi yaitu Abu Bakar Shidiq RA. Ketika diberitahukan tentang peristiwa ini beliau berkata, “Jangankan peristiwa itu, jika ada yang lebih besar pun akan meyakini dan mengimaninya”. Karena Allah Maha kuasa atas hamba dan ciptaaa-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Israa : 1
Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya dia maha mendengar, maha melihat.
Dalam peristiwa Isra Mi’raj ini banyak rangkaian kejadian yang di alami Nabi SAW. Namun yang paling umum diketahui adalah perjalanan Nabi SAW dalam menerima perintah Sholat 5 waktu dalam sehari semalam langsung dari Allah SWT.
Isra Mi’raj sendiri terdiri atas dua kata yaitu Isra dan Mi’raj.
Isra adalah perjalanan Nabi SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Mi’raj adalah perjalanan Nabi SAW dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha.
Dalam perjalanan Mi’raj ini Nabi SAW naik ke langit ketujuh. Dimana setiap tingkatan langit dihuni oleh beberapa orang Nabi. Para nabi di setiap langit memberi salam, menyambut dan mendo’akan Nabi SAW. Ketika Nabi SAW naik ke langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha beliau bertemu dengan nabi Ibrahim dan juga melihat wujud asli dari malaikat Jibril. Kemudian beliau menerima perintah dari Allah SWT untuk umatnya agar melaksanakan sholat 5 waktu sehari semalam.
Ibadah sholat lima waktu sangat penting sekali dalam membina prbadi islam, karena sesuai dengan hadist nabi SAW yang menjelaskan bahwa ibadah pertama dan utama yang dinilai atau dihisab oleh Allah SWT adalah sholat. Jika Ibadah sholatnya baik maka baiklah seluruh amalannya, jika ibadah sholatnya buruk maka amalan yang lain akan rusak pula.
Berikut adalah hikmah yang bisa kita ambil dari peringatan isra mi’raj ini, terutama bagi siswa-siswi peserta didik SDIT TBZ Jatimulya:
- Kesungguhan adalah kunci kesuksesan.
- Ada kemudahan dan kebahagiaan setelah adanya kesusahan/kesulitan
- Hormat dan patuh kepada orangtua, guru, dan keluarga
Berdasarkan pengamatan, agenda BPI gabungan online lewat zoom ini diikuti 500 peserta dan berlangsung interaktif. Panitia juga menyediakan hadiah sebagai doorprize bagi peserta didiknya yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar.
Semoga dengan peringan isra mi’raj ini kita dapat mengambil hikmahnya dan kita mampu menjadi orang-orang yang mendirikan sholat dengan baik dan benar. Karena sholat pada hakikatnya juga merupakan mi’rajnya orang-orang yang beriman. (dym/fr)