Bekasi (2/1/2024)- Sahabat Thariq yang di rahmati Allah, Alhamdulillah di hari kedua bulan Januari 2024 kita masih diberikan banyak nikmat oleh Allah SWT sehingga dengan nikmat tersebut kita dapat beraktifitas dengan normal, baik dalam beribadah maupun memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Perubahan waktu adalah keniscayaan. Pergantian hari, bulan dan tahun adalah mesin yang terus berputar tanpa kenal jeda, sebuah siklus tetap Pencipta alam raya yang tak akan pernah disentuh perubahan. Dengan itu hendaknya mereka yang sadar terus berfikir kemana waktu hendak menuntun, memandu dan mengarahkan. Maka di sini, masing-masing berjalan sesuai keyakinannya.
Rasulullah saw memberikan satu peringatan akan banyaknya kegagalan manusia dalam berinteraksi dengan nikmat waktu. Dalam hadits Bukhari, beliau bersabda :” dua nikmat yang banyak manusia merugi , nikmat waktu dan nikmat sehat”.
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Perubahan waktu yang tidak disadari banyak orang, atau gambling dengan stok usianya yang masih muda, seringkali membuat orang terlena hingga membuangnya dalam kesia-siaan, padahal umur adalah nikmat yang takkan pernah kembali. Perubahan waktu yang demikian cepat , hendaknya direspon oleh seorang muslim dengan sikap yang cepat pula, di antaranya adalah sebagai berikut :
Segera bertaubat dan beristighfar, adalah dua amalan yang kita diperintahkan untuk meresponnya dengan cepat, taubat kembali kepada Allah swt meninggalkan perbuatan sia-sia menuju amal yang berarti serta memohon ampunan-Nya atas dosa dan kemaksiatan.
Bersegera memperbaiki diri, jangan pernah menunda untuk memperbaiki diri dan menghadirkan kebaikan, sebab jika seseorang kosong dari kebaikan maka keburukanlah yang akan mengisinya. Janganlah kamu mati kecuali sebagai seorang muslim, menunjukkan proses memposisikan diri terus menerus dalam orbit kebaikan.
Luruskan niat, tegaskan tujuan hidup. Niat dalam hati adalah pusat penilaian dan arti keberadaan manusia di hadapan Allah. Tanpanya keberadaan sama dengan ketiadaan. Menyengaja dan sadar melakukan suatu perbuatan adalah sikap lurus antara hati dan perbuatan, antara visi dan misi hidup. Luruskan niat hanya kepada Allah dalam amal dan perbuatan.
Canangkan harapan, dan wujudkan dalam kehidupan. Jangan pernah kita berhenti berharap kepada Allah atas harapan yang belum tergapai. Jangan pernah berikan ruang putus asa dalam berbungan dengan Allah dan tetaplah berbaik sangka dan mengharap rahmat dan keselamatan dari-Nya.
لا يموتنَّ أحَدُكم إلّا وهو يُحسِنُ باللهِ الظَّنَّ
artinya : Janganlah salah seorang dari kalian mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. (HR. Muslim dan Ibn Majah)
Baca juga : Memaknai Pergantian Waktu
Baca juga : BACA AL-QUR’AN, WAKTU KITA AKAN BERTAMBAH…KOK BISA ?
Sumber : Artikel (Alm) Ust M. Ma’mun Salman, M.Pd.I
Simak video : Menyikapi pergantian waktu