14 September, Lahirnya HR Rasuna Said : Wanita Pejuang Kemerdekaan Dan Hak Perempuan Dari Sumatera Barat.

Share

Facebook
WhatsApp
Telegram

Bekasi(14/09/2022)- Hari ini Rabu, 14 September tercatat dalam sejarah merupakan hari kelahiran dari salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yaitu Hajjah Rangkayo Rasuna Said (H.R. Rasuna Said). Banyak publik di tanah air yang pada mulanya mengira bahwa Rasuna Said adalah pahlawan laki-laki, namun sebenarnya beliau adalah pejuang wanita dari Sumatera Barat yang aktif menyuarakan kemerdekaan Indonesia dan persamaan hak bagi kaum wanita Indonesia.

Rasuna Said dilahirkan pada 14 September 1910 di Desa Panyinggahan, Maninjau, Sumatera Barat. Beliau dikenal sebagai sosok yang pandai, cerdas, dan pemberani. Setelah menamatkan pendidikannya di pesantren Ar-Rasyidiyah kemudian melanjutkan pendidikan ke Diniyah Putri Padang Panjang. Selama bersekolah, beliau mulai bertemu dengan gerakan Thawalib yaitu gerakan reformis di Sumatera Barat yang menggabungkan antara nasionalis dan Islam. Dari gerakan ini, mulai membentuk pemikiran Rasuna Said untuk aktif menyuarakan perlawanan kepada kolonial melalui perjuangan politik. Pemikiran Islam dan pandangan tentang kebebasan berpikir serta politik beliau sangat dipengaruhi oleh H. Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) yang juga adalah ayah dari Hamka.

Perjuangan politik Rasuna Said dimulai ketika beliau bergabung dengan Sarekat Rakyat. Kemudian beliau juga bergabung dengan Thawalib dan mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) di Bukittinggi pada tahun 1930. Keberanian Rasuna Said terlihat ketika beliau berpidato mengecam pemerintahan Belanda. Beliau pernah berpidato didepan publik yang berjudul “Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan Rakyat Indonesia”. Dalam pidato tersebut beliau mengecam pemerintahan kolonial yang menghancurkan mata pencarian rakyat dan berbagai kerusakan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Dalam pidato lainnya didepan ribuan orang beliau juga menyampaikan untuk menjadikan Imperialisme sebagai musuh karena bertentangan dengan Islam dan Al-Qur’an. Puncaknya yaitu ketika beliau memproklamirkan, ” Kita harus mencapai kemerdekaan Indonesia, kemerdekaan harus datang”.

Karena seringnya beliau pidato di berbagai forum rakyat untuk mengecam pemerintah Belanda, kemudian beliau dikenai hukuman Speek Delict dengan dakwaan ” Hate Speech (Menebar Kebencian)” atas dasar ini Rasuna Said dihukum 15 bulan penjara. Dengan hukuman ini akhirnya membuat beliau terkenal secara nasional dan pemberitaan hukumannya disebarluaskan lewat media. Berikut adalah surat yang dikirim Rasuna Said kepada pengurus PERMI sebelum dijatuhi hukuman oleh Pemerintah Kolonial Belanda :

” Kita berjuang dengan keyakinan ! Jika kita menang dalam perjuangan kita, kita akan mendapatkan dua manfaat. Pertama, Indonesia akan merdeka; Kedua, surga seperti yang dijanjikan Allah. Dan jika kita gagal – tapi tidak boleh- maka memang Indonesia merdeka tidak akan tercapai, tapi surga masih menanti. Ini adalah keyakinan kita !

Baca juga : Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Awal Pergerakan Terstruktur Dan Massif Kaum Terpelajar Menuju Kemerdekaan Indonesia.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di organisasi pro republik. Pada Juli 1947 beliau juga menjadi anggota KNIP (Komite Nasional Indoensia Pusat) yang juga merupakan cikal bakal dari DPR RI yang kita kenal saat ini.

Baca juga : REFLEKSI 77 TAHUN INDONESIA MERDEKA DAN TANTANGAN PENDIDIKAN MASA DEPAN

Rasuna Said meninggal di Jakarta karena kanker darah pada 2 November 1965. Beliau meninggalkan seorang putri dan 6 cucu. Sebagai penghormatan kepada jasa-jasa beliau, Berdasarkan Keppres RI No.084/TK/Tahun 1974 ia dinyatakan sebagai pahlawan nasional dan namanya diabadikan sebagai nama jalan arteri utama di Jakarta, Padang, Payakumbuh, dan Stasiun LRT Rasuna Said.

Sumber : Biografi H.R Rasuna Said

Simak video : Sejarah Rasuna Said

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1000 siswa baru telah terdaftar !

Chat With Us
Chat With Us!
Assalamualikum!
How can I help you?